Disusun Oleh :
-
Caesilia Indah Diani Putri (16.I1.0146)
-
Fransisca Ardania Yuniasari (16.I1.0177)
-
Dinda Ayu Pratiwi (16.I1.0180)
-
Maulida Hena Fatikasari (16.I1.0195)
-
Clara Gea Dini Nesturesti (16.I1.0198)
A. Deskripsi Susu Sapi
Susu adalah makanan
yang berasal dari hewan. Hewan yang menghasilkan susu ada banyak macamnya.
Contohnya adalah kuda,
sapi, dan kambing. Namun
yang sering dikonsumsi oleh manusia biasanya adalah susu sapi.
Susu sapi mulai dikenal sejak
8000 SM di Timur Tengah. Sapi dan domba mulai dijinakkan untuk diambil daging, bulu, dan susunya. Kemudian susu sapi mulai masuk ke dataran Eropa pada tahun 5000 SM. Lalu pada era penjajahan Hindia Belanda
di Indonesia, merupakan awal mula masuknya susu sapi di
Indonesia, sekitar abad ke-18.
Sapi dibedakan menjadi
2, yaitu sapi pedaging
(umumnya jantan) dan sapi perah
(betina). Sumber susu sapi berasal dari sapi perah. Sapi perah dibedakan menjadi berbagai macam, diantaranya :
1. Holsteien – Friesien
Sapi ini biasanya bercorak hitam dan putih. Memiliki tubuh besar, kantong susu yang besar, ekor panjang dan bulu lebat.
Holstein merupakan penghasil susu dalam jumlah besar dengan kadar lemak yang rendah sehingga baik untuk dikonsumsi.
2. Ayrshire
3. Brown swiss
Merupakan sapi
yang menghasilkan susu dan daging berkualitas baik. Susu kualitas baik ini kemudian sering digunakan untuk membuat keju karena proteinnya yang tinggi.
4. Guernsy
Sapi ini kurang digemari karena susunya berwarna kekuningan
yang disebabkan oleh kandungan karoten
(pembentuk vitamin A) yang tinggi. Kandungan lemaknya yang tinggi membuatnya banyak diminati untuk dijadikan mentega.
5. Jersey
6. Gir
7. Red sindhi
8. Sahiwal
9. Frieswal
Sapi hasil perkawinan silang antara sahiwal dan
Holstein – friestein
10. Girolanda
Sapi hasil perkawinan silang antara sapi gir dan
Holstein – friestein
11. Jamaika hope
B. Karakteristik Susu Sapi
Susu
sapi baik digunakan untuk berbagai kalangan, mulai dari balita, remaja, dewasa,
hingga lansia. Susu sapi memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti
vitamin dan mineral, misalnya kalsium untuk lansia wanita yang berfungsi untuk
mencegah osteoporosis dan selenium diabetesi. Pada pemasaran, susu sapi
memiliki banyak jenis, seperti susu murni, susu rendah lemak, susu tanpa lemak,
susu rendah laktosa, dan susu organik.
1. Susu Murni
Susu murni mengandung lebih dari 3,25%
lemak susu dan 8,25% padatan bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Karena
vitamin A dan D larut dalam lemak, maka akan ikut hilang pada proses
penghilangan lemak. Oleh karena itu, susu jenis ini sering diberi tambahan
vitamin A dengan kadar minimum 2000 internasional units (IU) per quart (0,9463
liter) dan vitamin D dengan kadar minimum 400 IU per quart.
2. Susu Organik
Susu organik merupakan susu yang
berasal dari sapi yang diternakkan tanpa menggunakan pestisida, pupuk sintesis,
antibiotik, dan hormon. Susu jenis ini biasanya tidak tahan lama. Susu organik
mengandung nutrisi lengkap meliputi lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral. Komposisi dasar susu sapi adalah 87,4% air dan 12,6% padatan susu.
Lemak susu terdiri dari 97-98% trigliserida, 0,2-1% fosfolipida, kolesterol,
sedikit asam lemak bebas, dan vitamin larut lemak A, D, E, dan K. Selain itu,
susu juga mengandung komponen yang baik bagi kesehatan tubuh manusia, seperti
asam linoleat terkonjugasi atau CLA, sphingomyelin,
asam butirat, dan asam miristat.
3. Susu Rendah Lemak (Low-fat)
Susu rendah lemak mengandung 0,5% ;
1,5% ; atau 2% lemak susu dan lebih dari 8,25% padatan bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut
air, dan mineral). Susu rendah lemak ini harus diberi tambahan vitamin A
dengan kadar 2000 IU per liter. Penambahan vitamin D tidak diharuskan, namun
apabila ingin ditambahkan minimal harus dengan kadar 400 IU per quart.
4. Susu Rendah Laktosa
Susu rendah laktosa mengandung paling
tidak 70% lebih rendah laktosa yang dimiliki oleh susu murni. Kadar laktosa di
dalam susu murni itu sendiri adalah 4,60% dan ditemukan dalam keadaan larut.
5. Susu Tanpa Lemak
Susu tanpa lemak mengandung kurang dari
0,5% lemak susu dan lebih dari 8,25% padatan bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut
air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan vitamin D pada susu jenis
ini sama seperti penambahan pada susu rendah lemak.
Susu sapi merupakan
susu yang mempunyai sumber ideal protein kualitas tinggi, 80% berupa kasein dan
20% berupa protein whey
(β-laktoglobulin dan α-laktoglobulin, serum albumin, imunoglobulin IgA, IgB,
IgM, protease pepton, laktoferin, dan transferin). Sedangkan karbohidrat utama
dalam susu tersedia dalam bentuk laktosa. Selain itu, susu juga mengandung
sedikit glukosa, galaktosa, dan oligosakarida.
Berikut merupakan
fungsi biokimia yang terkandung di dalam susu sapi :
Pada penelitian yang
pernah dilakukan, terungkap bahwa kualitas susu sapi bergantung pada jenis
pakan yang digunakan. Kualitas susu yang digembalakan di padang rumput lebih
baik dibandingkan dengan kualitas susu sapi yang dikandangkan dan diberi pakan
biji-bijian atau campuran rumput dan biji-bijian. Pemberian pakan berupa
biji-bijian meningkatkan produksi susu namun kualitas yang dihasilkan menjadi
berkurang.
C.
Kualitas Susu Sapi yang Baik dan Standar ( SNI )
Standar susu sapi segar SNI nomor
01-3141-1998 berisi sebagai berikut :
1.
Menunjang
Surat Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian
dan Menteri Pertanian No. 236/Kpb/VII/1982, No. 341/M/SK/7/1982, No.
521/Kpts/Um/1982.
2.
Menunjang
Keputusan Menteri Pertanian No. 751/Kpts/Um/10/1982.
3.
Melindungi
konsumen
4.
Mendukung
perkembangan agribisnis dan agroindustri
5.
Menunjang
ekspor non-migas (Ekabees.blogspot.co.id)
Susu murni adalah cairan yang berasal
dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara yang benar, yang
kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum
mendapat perlakuan apapun. Sapi perah baik betina maupun jantan pada umumnya
dilakukan berdasarkan produksi susu dalam satu masa laktasi (305 hari). Nilai
produksi susu sapi perah tidak dapat diketahui secara langsung, tetapi hanya
bisa diestimasi berdasarkan penampilan produksi susu. (ANGGRAENI, 2006b).
Susu sapi perah sebaiknya dikemas dalam
wadah yang tertutup rapat, aman selama penyimpanan dan pengangkutan, tidak
terkontaminasi mikroba agar sesuai dengan Standar Mutu Susu Sapi Segar ( SNI).
(ALI dan SCHAEFFER, 1987).Kualitas susu sapi perah yang baik berfungsi untuk
mencegah diare dan mencegah mastitis. (ANGGRAENI, 2010a).
Jenis dan fraksi protein susu sapi
perah :
Protein
|
Berat Molekul
|
Konsentrasi dalam susu (g/l)
|
% terhadap total protein
|
Jumlah asam amino
|
Kasein
|
|
26,00
|
79,5
|
|
Αs1-kasein
|
23,6
|
10,00
|
30,6
|
|
Αs2-kasein
|
25,2
|
2,60
|
8,0
|
207
|
Β-kasein
|
24,0
|
9,30
|
28,0
|
209
|
K-kasein
|
19,0
|
3,30
|
10,1
|
169
|
Whey
|
|
6,30
|
19,3
|
|
Β-laktoglobulin
|
18,3
|
3,20
|
9,8
|
162
|
Α-laktalbumin
|
14,2
|
1,20
|
3,7
|
123
|
Serum albumin
|
66,3
|
0,40
|
1,2
|
582
|
Immunoglobulin
|
25 – 70
|
0,70
|
2,1
|
0
|
Laktoferin
|
80,0
|
0,20
|
0,6
|
700
|
Laktoferoksidase
|
70,0
|
0,03
|
0
|
612
|
Glikomakropeptida
|
6,7
|
1,20
|
0
|
64
|
Sumber : FARREL et al. (2004)
D. Penanganan Susu Hasil Pemerahan
Cara
penanganan air susu sesudah pemerahan adalah sebagai berikut:
1.
Air susu hasil pemerahan harus segera
dikeluarkan dari kandang untuk menjaga jangan sampai susu tersebut berbau sapi
atau kandang. Keadaan ini penting terutama jika keadaan ventilasi kandang tidak
baik.
2.
Air susu tersebut disaring dengan saringan
yang terbuat dari kapas atau kain putih dan bersih, susu tersebut disaring
langsung dalam milk can. Segera setalah selesai penyaringan milk
can tersebut ditutup rapat. Kain penyaring harus dicuci
bersih dan digodok kemudian dijemur. Bila kain penyaring tersebut hendak dipakai
kembali sebaiknya disetrika terlebih dahulu.
3.
Tanpa menghiraukan banyaknya kuman yang
telah ada, air susu perlu didinginkan secepat mungkin sesudah pemerahan dan
penyaringan sekurang-kurangnya pada suhu 4°C–7°C selama 2 atau 3 jam. Hal ini dilakukan
untuk mencegah berkembangnya kuman yang terdapat di dalam air susu. Bila tidak
mempunyai alat pendingin maka pendinginan tersebut dilakukan dengan menggunakan
balok es, dalam hal ini milk can yang telah berisi susu
dimasukkan kedalam bak yang berisi es balok dan ditutup rapat (Ernawati, et
al., 1986).
Ernawati (1991) menyatakan kontaminasi susu perlu dicegah sedini mungkin dengan menjaga kebersihan
dan kesehatan hewan perah. Agar susu yang diproduksi terjaga kebersihannya dan
lebih tahan lama dari kerusakan. Maka dapat dilakukan beberapa penanganan air
susu, antara lain:
1.
Pendinginan Susu. Pendinginan susu bertujuan agar
terjadi penurunan suhu susu dari suhu ambing 37ºC ke berbagai suhu yang lebih
rendah untuk menahan mikroba perusak susu agar jangan berkembang, sehingga susu
tidak mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif singkat. Pendinginan susu
biasanya menggunakan almari es atau alat pendingin khusus yang suhunya di bawah
10°C.
2.
Pasteurisasi Susu. Pasteurisasi susu adalah pemanasan
susu di bawah temperatur didih dengan maksud hanya membunuh kuman ataupun
bakteri patogen, sedangkan sporanyamasih dapat hidup. Ada 3 cara pasteurisasi
yaitu: Pasteurisasi lama (law temperature, long time), Pasteurisasi
singkat (high temperature, short time), dan Pasteurisasi dengan Ultra
High Temperature (UHT).
Alat Pasteurisasi
Susu
E.
Pengolahan Alternatif Susu Sapi
Cara
mengolah susu sapi murni dengan baik yaitu dengan cara menyaring susu sapi
murni terlebih dahulu sebelum dipanaskan agar bersih dari kotoran yang mungkin
ikut terlarut. Panaskan menggunakan api kecil atau sedang, dipanaskan
sampai suhu 75 derajat agar kuman patogen yang mungkin ada dalam susu saat
proses pengambilan mati sambil diaduk
pelan pelan. Susu sapi murni sebaiknya tidak dipanaskan sampai mendidih karena
dapat merusak kandungan kasein pada susu tersebut. Sedangkan cara untuk
menyimpan susu yang baik adalah dengan cara menyimpannya di wadah yang tertutup rapat agar aroma dan rasa nya tetap
terjaga, sebelum dimasukan ke dalam wadah yang tertutup rapat pastikan bahwa
susu sudah dingin. Susu sapi murni dapat disimpan dengan suhu 4-10 derajat. Simpan
di kulkas bagian pendingin bukan di freezer, susu murni yang masih baik rasanya
manis karena kandungan laktosanya dan sedikit asin karena kandungan kaseinnya.
Daftar Pustaka :
ALI, T.E.
and L.R. SCHAEFFER. 1987. Accounting for covariance among test day milk yield
in dairy cows. Can. J. Anim. Sci. 67 : 637-644
ANGGRAENI,
A. 2006b. Konstanta standarisasi produk susu sebagai sapi friesian-holstein
pada pemeliharaan intensif dan semi intensif. Pros. Lokakarya Nasional Sapi
perah. Bogor, 23 November 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm. 120-126
ANGGRAENI,
A., C. SUMATRI, A. FARAJALLAH and E. ANDREAS. 2010a. Kappa-Casein genotyping in
Holstein-Frieisan Dairy cattle in West Java province. Media peternakan (33) 2:
61-67
Ekabees.blogspot.co.id,
STANDAR SUSU SEGAR SNI
Ernawani, 1991. Pengaruh Tatalaksana Pemerahan
Terhadap Kualitas Susu Pertanian
Bogor. Bogor.
FARRELL,
H.M. JR,R. JIMENEZ-FLORES, G.T. BLECK, E.M.BROWN, J.E. BUTLER, L.K. CREAMER,
C.L. HICKS, SWAISGOOD. 2004. Nomenclature of the proteins of cows' milk-sixth
revision. J. Dairy Sci. 87 : 1641-1674
Kambing. Media Peternakan Vol 15: 38-46. Fakultas
Peternakan Institut
Real Food
True Health, AGROMEDIA
Hosana Shintya 16.I1.0034
BalasHapusUntuk pembuatan susu rendah lemak, bagaimana caranya? Alat apa yang digunakan dalam skala pabrik? Terima kasih gan 👍
Saya Caesilia Indah Diani Putri nim 16.I1.0146 mencoba menjawab pertanyaan Hosana Shintya. Di pabrik, susu rendah lemak diproses menggunakan teknik sentrifugasi yaitu metode pemisahan kandungan susu berdasarkan perbedaan berat jenis dan dilakukan dengan menggunakan mesin putar berkecepatan tinggi. Setelah proses pemisahan, bagian lemak (kental susu) akan dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan butter, keju, dan produk olahan susu lainnya. Sedangkan susu yang sudah dipisahkan dari lemaknya akan diolah kembali dan disterilisasi dengan menggunakan teknik UHT maupun pasteurisasi. Setelah proses sterilisasi, susu akan menjalani proses pemindahan lemak yang terakhir kalinya hingga lemak yang tersisa dalam susu rendah lemak ini mencapai 1%. Setelah itu, susu baru boleh memasuki proses pengemasan dan dilakukan proses uji mutu terakhir sebelum akhirnya susu masuk ke proses pemasaran.
HapusEleonora Pradnya N.C. 16.I1.0089, saya ingin bertanya bisakah dijelaskan susu full cream itu susu yang seperti apa dan bagaimana cara membuatnya? Terimakasih atas responnya
BalasHapusSaya claragea nim 16.I1.0198 mencoba menjawab dari pertanyaan eleonora pradnya, semoga dapat menambah pengetahuan.Susu full cream adalah susu dalam bentuk bubuk yang diperoleh dari susu cair atau hasil pencampuran susu cair dengan susu kental atau krim bubuk. Yang telah melalui proses pasteurisasi dan melalui proses pengeringan hingga mencapai kadar air 2%-4%, susu bubuk full cream memiliki kandungan lemak kurang lebih 26%. Kebanyakan orang mengkonsumsi susu full crean untuk menambah berat badan karena susu full cream mempunyai kandungan lemak yang banyak.
Hapussaya Evany Grace (16.I1.0136), saya ingin bertanya. beberapa orang memiliki alergi terhadap susu sapi. kandungan apa yang menyebabkan alergi itu terjadi? terimakasih
BalasHapusSaya clara gea dini nesturesti nim 16.I1.0198, akan menjawab pertanyaan dari evany grace semoga dpt menambah pengetahuan.. Setiap manusia memiliki sistem pertahanan tubuh sehingga mampu melawan berbagai jenis penyakit dan bahan kimia yang bisa membahayakan. Namun terkadang pertahanan tubuh kita salah atau bereaksi secara berlebihan yang disebut dengan reaksi alergi.. Protein dalam susu sapi merupakan salah satu bahan kimia yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa anak/bayi. Alergi susu sapi, alergi susu formula, atau intoleransi protein susu sapi sering kali membuat keadaan bayi tidak sehat.
HapusYohana Wahyu P 16.I1.0185
BalasHapuskenapa susu sapi warnanya putih?
Saya Fransisca Ardania Yuniasari (16.I1.0177) mencoba menjawab pertanyaan dari yohana wahyu. Susu sapi berwarna putih karena merupakan sekresi kelenjar ambing sapi yang sedang laktasi tanpa ada penambahan atau pengurangan komponen dan belum mengalami pengolahan. Apabila warna susu sapi tidak putih berarti susu yang dihasilkan oleh sapi tersebut terjangkit penyakit mastitis. Mastitis yaitu peradangan pada satu atau lebih segmen ambing sapi karena infeksi atau tanpa infeksi. Terimakasih, semoga dapat menambah ilmu.
HapusCatharina Benita Irawan 16.I2.0030
BalasHapusSaya mau bertanya sapi apa yang menghasilkan susu terbaik dan jenis susu apa yang paling direkomendasikan untuk dikonsumsi? terimakasih
Saya Caesilia Indah Diani Putri (16.I1.0146) mencoba menjawab pertanyaan Catharina Benita Irawan. Jenis sapi yang menghasilkan susu terbaik adalah sapi perah Holstein-Friesien. Sapi perah tersebut memiliki kadar lemak yang cukup rendah yaitu sekitar 3,5%-3,7%. Warna lemaknya kuning dengan butiran-butiran (globuli) lemaknya kecil sehingga baik untuk dikonsumsi. Jenis susu yang paling direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah air susu ibu (ASI). Selain itu, jenis susu lain yang baik untuk dikonsumsi adalah susu murni pasteurisasi, susu UHT (Ultra High Temperature), susu bubuk, susu kental manis, dan susu rendah lemak.
HapusMarchellania Sulistyawan 16.I1.0189
BalasHapusSaya ingin bertanya, mengapa pada susu sapi rendah lemak jika ingin menambahkan vitamin D harus ada minimalnya? Terimakasih
saya Dinda Ayu Pratiwi (16.I1.0180) mencoba menjawab pertanyaan Marchellania S (16.I1.0189). pada dasarnya manusia memiliki ambang batas dalam penerimaan suatu nutrisi. jadi tidak boleh kurang maupun berlebihan. Kadar kebutuhan vitamin D per hari sesuai standar adalah 200 IU (anak-anak dan dewasa), 400 IU (usia 51-70 tahun) dan 600 IU (usia lebih dari 70 tahun). sedangkan kandungan vitamin D pada susu rendah lemak yaitu 98.7 IU/175 ml. jadi susu sendiri sudah memiliki kandungan vitamin D. jadi tidak perlu lagi ditambahkan vitamin D didalamnya. karena dikhawatirkan terjadinya kelebihan vitamin D didalam tubuh kita. terimkasih, semoga membantu.
Hapus