SINGKONG
Disusun oleh:
Christopher Halim 16.I1.0003
Sim, Samathayanika 16.I2.0010
The, Kenny Andita 16.I2.0039
Tirza Yuniarti K 16.I2.0040
Fernanda Elfriani 16.I2.0042
Deskripsi
Singkong merupakan tanaman umbi-umbian
yang umbinya dimanfaatkan sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan
daunnya dapat dimakan sebagai sayuran. Singkong dalam bahasa Latin disebut Manihot utilissima. Tanaman ini dapat
tumbuh mencapai 5 m, bahkan lebih. Daun singkong berbentuk menjari dengan
diameter antara 5-9 cm. Satu pohon singkong dapat menghasilkan umbi rata-rata
5-10 buah. Singkong memiliki warna umbi putih tulang atau putih bersih hingga
kuning (Ismiatun, 2000).
Singkong atau ubi kayu merupakan
tanaman pangan dan perdagangan (cash crop).
Sebagai tanaman perdagangan, singkong menghasilkan gaplek, tepung singkong,
etanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamat, dan tepung aromatik. Di
Indonesia, tanaman ini menempati urutan ketiga setelah padi dan jagung.
Sebagai sumber karbohidrat, singkong merupakan
penghasil kalori terbesar dibandingkan dengan tanaman lain seperti jagung,
beras, sorgum, gandum. Dalam sistematika tanaman, singkong termasuk kelas dicotyledoneae. Singkong masuk dalam
famili Euphorbiaceae yang mempunyai
7.200 spesies beberapa di antaranya mempunyai nilai komersial, seperti karet,
jarak, dan umbi-umbian (Prihatman, 2000).
Sejarah Budidaya dan Penyebarannya
Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian
dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay, sejak kurang lebih 10
ribu tahun yang lalu. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah
dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun
spesies Manihot yang liar ada banyak,
semua kultivar M. esculenta dapat
dibudidayakan. Walaupun demikian, bukti-bukti arkeologis budidaya singkong
justru banyak ditemukan di kebudayaan Indian Maya, tepatnya di Meksiko dan El
Salvador.
Produksi singkong
dunia diperkirakan mencapai 192 juta ton pada tahun 2004. Nigeria menempati
urutan pertama dengan 52,4 juta ton, disusul Brasil dgn 25,4 juta ton.
Indonesia menempati posisi ketiga dgn 24,1 juta ton, diikuti Thailand dgn 21,9
juta ton (FAO, 2004). Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta
ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Syarat Tumbuh Tanaman
Singkong dikenal
sebagai tanaman yang tumbuh di mana saja denga kondisi apa saja. Meskipun
demikian, agar tanaman singkong dapat tumbuh dengan baik dibutuhkan kondisi
lingkungan yang ideal. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup
sepanjang hari dan menghendaki iklim dengan curah hujan antara 1500 – 2500
mm/tahun. Suhu ideal bagi tanaman singkong adalah minimum 10oC
dengan kelembaban 60% - 65%.Jenis tanah yang cocok untuk budidaya singkong
adalah tanah yang kaya bahan organik, gembur, tidak terlalu liat dan porous. pH
tanah yang ideal untuk tanaman ini adalah netral (6,5 – 7,5). Singkong dapat
ditanam pada ketinggian hingga 1500 mdpl, namun ketinggian idealnya adalah 10 –
700 mdpl.
Pemanenan
Tanaman Singkong
dapat dipanen pada usia 6 – 8 bulan setelah tanam atau 9 – 12 bulan setelah
tanam tergantung pada varietas yang ditanam. Ciri-ciri tanaman singkong siap
dipanen adalah daun-daun sudah mulai sedikit karena rontok dan umbi singkong
sudah besar (dapat dilihat dengan menggali tanah pada bagian umbi). Cara
pemanenannya yaitu dengan cara mencabut batang hingga bagian umbinya terangkat
semua.
Jenis Singkong
Singkong memiliki
banyak varietas dan jenis yang berbeda-beda. Walaupun tampilan luarnya terlihat
sama, namun jenis yang berbeda mempengaruhi rasa, tekstur, dan warna daging
singkong. Berikut merupakan jenis-jenis singkong di Indonesia:
1.
Singkong Mukibat
Singkong mukibat berasal dari Jawa Timur yang ditemukan
oleh Mukibat, seorang petani di desa Ngadiluwih, Kediri. Singkong mukibat
merupakan hasil dari okulasi atau penyambungan antarbatang. Mukibat pertama
kali membudidayakan singkong ini dengan cara menyambung singkong biasa dengan
singkong karet. Biasanya, umbi singkong mukibat diambil patinya untuk diolah
sebagai bioetanol.
2.
Singkong Emas
Jenis singkong ini merupakan rekayasa bibit singkong dari
Thailand yang dikawinkan dengan singkong karet lokal. Umbi ini pertama kali
diperkenalkan di Bengkulu dan ditanam oleh petani Bengkulu. Umbi singkong emas
ini bisa diolah pabrikasi menjadi beragam produk jadi seperti tepung terigu,
minyak kompor, spirtus, bahan pembuat jamu hingga pakan ternak.
3.
Singkong Gajah
Singkong ini berasal dari Kalimantan Timur dan mempunyai
umbi yang besar dengan diameter 8 cm. Ketela yang satu ini bisa dikonsumsi dan
mempunyai rasa yang gurih seperti mengandung mentega. Singkong ini dijadikan
tepung dan bahan baku bioetanol. Singkong gajah memiliki umbi yang berat, mudah
ditanam, dan bisa langsung dikonsumsi sebagai bahan makanan pengganti beras
dengan rasa ketan.
4.
Singkong Kuning
atau Singkong Mentega
Singkong ini mempunyai tekstur lebih kenyal dan legit
serta warna yang kuning. Masakan yang dibuat menggunakan singkong ini mempunyai
warna yang cantik dan menggugah selera. Singkong kuning sering dibuat menjadi
tape singkong dengan rasa yang manis dan warna kuning yang cantik.
5.
Singkong Manggu
Singkong manggu berasal dari Jawa Barat yang telah
dikenal sejak lama dan mempunyai diameter batang 4 – 5 cm. Jenis singkong yang
satu ini bisa dikonsumsi karena mempunyai rasa yang enak, manis, dan dapat
diolah menjadi beragam makanan. Singkong manggu mudah ditanam, mudah dikupas,
dagingnya empuk, dan renyah serta mempunyai kadar pati yang tinggi.
Kandungan Nutrisi
Singkong
mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Singkong
mengandung energi sebesar 160 Kcal, karbohidrat 38.06 g, protein 1,36 g, total
lemak 0.28 g, dan serat 1,8 g. Umbi singkong tidak mengandung kolesterol. Kandungan
gizi per 100g singkong mentah menurut USDA:
1. Vitamin
•
Folat (vitamin B9)
27 mg
•
Vitamin C 20,6 mg
•
Vitamin K 1,9 mg
•
Niacin (vitamin
B3) 0.854 mg
•
Pyridoxine
(vitamin B6) 0.088 mg
•
Riboflavin
(vitamin B2) 0.048 mg
•
Thiamin (vitamin
B1) 0,087 mg
•
Vitamin A 13 IU
<
•
Vitamin E 0,19 mg
2. Mineral
•
Sodium 14 mg
•
Kalium 271 mg
•
Kalsium 16 mg
•
Zat Besi 0,27 mg
•
Magnesium 21 mg
•
Mangan 0,383 mg
•
Fosfor 27 mg
•
dan Zinc 0.34 mg
Manfaat Kandungan Nutrisi Bagi Kesehatan
Berikut manfaat singkong
bagi kesehatan:
1.
Sumber energi
Singkong rendah lemak dan 0 kolesterol, namun ia cukup
tinggi kalori, bahkan hampir dua kali lipat kalori daripada kentang. Hal ini
mungkin yang tertinggi dari setiap umbi tropis yang kaya pati. 100 g ubi kayu
menyediakan 160 kalori, terutama berasal dari sukrosa yang membentuk sebagian
besar gula pada umbi-umbian, yang total terhitung lebih dari 69 % dari total
gula. Gula kompleks amilosa lainnya adalah sumber karbohidrat utama yaitu
sekitar 16-17 %. Dengan demikian, singkong bisa sebagai makanan alternatif
selain nasi untuk mendapatkan cukup energi bagi tubuh kita.
2.
Mengandung Serat
dan 0 kolesterol
Mengonsumsi makanan yang tinggi serat akan sangat
bermanfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar
kolesterol, dan membantu pencernaan. Rendahnya lemak dan kolesterol, yang
ditambah dengan kandungan serat, membuat singkong juga baik untuk mencegah
resiko obesitas.
3.
Kandungan protein
tinggi
Singkong mengandung lebih banyak protein, jika dibandingkan
dengan sumber makanan lainnya seperti ubi, kentang, pisang, dll. Protein
tertinggi terutama terdapat dalam daun singkong yang juga tinggi manfaatnya
bagi kesehatan.
4.
Bebas gluten
Seperti halnya umbi-umbian lain, ubi kayu juga bebas
gluten. Pati singkong yang bebas gluten digunakan sebagai makanan khusus untuk
pasien penyakit celiac dan autisme.
5.
Sumber vitamin K
Vitamin K berperan potensial dalam membangun massa tulang
dengan cara mempromosikan aktivitas osteotrophic dalam tulang. Selain itu,
vitamin ini juga berguna dalam pengobatan pasien penyakit Alzheimer dengan cara
membatasi kerusakan saraf di otak.
6.
Sumber vitamin B
Singkong merupakan sumber yang cukup baik dari beberapa
vitamin B-kompleks, seperti folat, thiamin, piridoksin (vitamin B – 6), riboflavin,
dan asam pantotenat. Vitamin B Kompleks adalah vitamin esensial yang harus
diperoleh setiap hari dari makanan, yang sangat penting bagi kesehatan secara
menyeluruh.
7.
Kandungan
Magnesium dan Tembaga tinggi
Makan Singkong akan membantu Anda untuk mendapatkan
asupan magnesium dan tembaga lebih banyak lagi. Diet makanan yang kaya
magnesium akan meningkatkan kesehatan seumur hidup, menurunkan tekanan darah,
serta mengurangi risiko osteoporosis. Mineral penting lain yang bisa diperoleh
dari makan singkong adalah mangan, zat besi, serta seng.
8.
Tinggi Kalium
Ubi kayu juga menyediakan kalium yang cukup baik (271 mg
per 100g, atau 6 % dari kebutuhan setiap hari). Kalium merupakan senyawa
penting dari sel dan cairan tubuh yang bermanfaat untuk membantu mengatur detak
jantung dan tekanan darah.
Kandungan Berbahaya
Umbi singkong
tertentu mengandung senyawa beracun alami yang bernama glikosida, sianogen,
linamarin, dan metil-linamarin. Namun mengupas singkong akan mengurangi
kandungan sianida. Selain itu, pengeringan matahari dan perendaman serta
perebusan akan menguapkan senyawa ini, yang membuatnya aman untuk dikonsumsi
manusia. Mengonsumsi singkong mentah dapat menyebabkan keracunan sianida dengan
gejala seperti muntah, mual, pusing, sakit perut, sakit kepala, dan bahkan
kematian. Secara umum, kandungan sianida secara substansial lebih tinggi di
bagian luar dan kulit.
Ubi kayu jenis
singkong ungu atau yang disebut singkong genderuwo merupakan jenis singkong
yang lebih tinggi kandungan racunnya. Sehingga lebih baik untuk tidak
mengonsumsi jenis singkong tersebut. Mengonsumsi singkong secara monoton juga
tidak disarankan karena dapat mengakibatkan kondisi kronis seperti neuropati
ataxic tropis (TAN) dan diabetes melitus. Hal lain yang perlu diperhatikan saat
mengonsumsi singkong adalah umur singkong. Singkong yang telah lama disimpan
ditandai dengan garis-garis atau perubahan warna pada ujung yang menjadi
keabu-abuan dan sebaiknya tidak dikonsumsi.
Perubahan Kualitas Secara Fisik dan Kimia
Singkong yang
segar mempunyai warna coklat segar atau merah maroon dan mudah dikuliti. Selain
itu, baunya tidak terlalu kuat, tidak berair, dan bagian daging singkong
berwarna putih bersih. Akibat penyimpanan yang terlalu lama atau kondisi tempat
penyimpanan, umbi singkong dapat mengalami perubahan secara fisik. Singkong
yang busuk mempunyai warna kulit yang
pucat dan terdapat kapang pada kulitnya serta berlubang-lubang. Pada daging
singkong terdapat warna kebiru-biruan hingga coklat yang disebabkan oleh hidrogen
sianida.
Secara kimiawi,
kandungan di dalam singkong dapat mengalami perubahan. Perubahan kandungan tersebut
adalah berkurangnya berbagai vitamin dalam singkong, seperti folat, sodium,
kalsium, mangan, fosfor, kalium serta protein. Singkong yang sudah mengalami
pembusukan juga mengandung sianida lebih banyak daripada singkong yang masih
segar.
Pemanfaatan Alternatif Singkong
Singkong merupakan
sumber makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Umbi singkong di minati
hampir di seluruh wilayah Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan
pokok di beberapa daerah tertentu. Singkong dapat dimasak dengan berbagai cara
dan digunakan pada berbagai macam masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk
mengganti tepung gandum yang baik untuk pengidap alergi.
Menurut pakar
tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari simgkong adalah
sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian
yang umum dipakai pada tanaman singkong adalah daun dan umbi. Selain sebagai
makanan tanaman singkong memiliki khasiat sebagai obat alternative misalnya
yaitu obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun
senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina (Andareto, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Andareto, Obi.
(2015). Apotik Herbal di Sekitar Anda.
Lembar Langit Indonesia.
FAO. (2004). Global Cassava Market Study. Rome.
Ismiatun. (2000). Kudapan Berbahan Singkong. Penerbit Tiara Aksara. Surabaya.
Prihatman, K. (2000). Ketela Pohon/Singkong (Manihot
utilissima Pohl).
http://mitalom.com/cara-budidaya-singkong/. Diakses pada taggal 28 Mei 2017.
http://mori.co.id/page/jenis-singkong. Diakses pada tanggal 28 Mei 2017.
http://www.bijibersemi.com/2015/05/cara-menanam-singkong-agar-berbuah.html. Diakses pada tanggal 28 Mei 2017.
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-dan-manfaat-singkong-bagi-kesehatan.html. Diakses pada tanggal 27 Mei 2017.