Ubi
Jalar Kuning
Ubi jalar mempunyai keragaman sifat fisik yang sangat luas berupa
variasi bentuk, ukuran, warna kulit, dan warna daging ubi yang sangat
ditentukan varietasnya. Bentuk umbi beragam ada yang bulat lonjong, lonjong,
halus atau rata, dan berlekuk. Umbi yang lonjong tidak ada lekukan akan
memudahkan pengupasan sehingga rendemen ubi terkupas tinggi. Warna kulit dan
daging ubi jalar beragam dari putih, kuning, merah, dan ungu tergantung
varietasnya (Ginting dkk, 2006).
Menurut WHO (1972), hanya varietas berwarna jingga yang mengandung
karotenoid dan asam askorbat dalam jumlah yang cukup serta tiamin dalam jumlah
yang sedang, tetapi umbi ini sedikit mengandung riboflavin dan kalsium.
Karotenoid adalah pigmen yang memiliki kisaran warna kuning sampai merah, larut
dalam lemak. Jenis karoten yang banyak terdapat dalam ubi jalar kuning menurut
Edmon dan Ammermen (1971) adalah betakaroten. Menurut Meyer (1960) disamping
warna yang menarik, beberapa jenis karotenoid sangat penting sebagai sumber vitamin
A. Di dalam tubuh, satu molekeul betakaroten dikonversikan menjadi dua molekul
vitamin A.
Varietas unggulan ubi jalar kuning:
1.
Ubi jalar sari:
Umur panen 3,5-4 bulan,
Daging umbi kuning, rasa manis,
Kadar bahan kering 28,0%,
Tahan hama boleng.
2.
Ubi jalar sukuh:
Umur panen 4-4,5 bulan,
Daging umbi putih, rasa enak,
Kadar bahan kering 35,0%,
Sangat baik untuk tepung dan pati ubi jalar.
3.
Ubi jalar jago:
Umur panen 4-4,5 bulan,
Daging umbi kuning muda, rasa enak,
Kadar bahan kering 33,3%,
Agak tahan hama boleng.
4.
Ubi jalar kidal:
Umur panen 4-4,5 bulan,
Daging umbi kuning tua, rasa manis,
Bahan kering 31,0%,
Agak tahan hama boleng.
Macam-macam
produk olahan ubi jalar kuning:
•
Bubur canil ubi kuning
•
Puding ubi kuning
•
Klepon ubi kuning
•
Kue lumpur ubi kuning
•
Kue alam ubi kuning
•
Getuk ubi kuning
•
Bakpia ubi kuning
Jenis kerusakan pada ubi kuning:
·
Kerusakan
Mikrobiologis
Cara perusakannya adalah dengan cara menghidrolisa atau
mendegradasi makromolekul- makromolekul yang menyusun bahan tersebut menjadi
fraksi-fraksi yang lebih kecil. Misalnya karbohidrat menjadi gula sederhana
atau pemecahan lebih lanjut dari gula menjadi asam-asam yang mempunyai atom
karbon yang rendah. Dengan terpecahnya karbohidrat (pati, pektin atau
selulosa), maka bahan dapat mengalami pelunakan. Terjadinya asam dapat
menurunkan pH, dan terbentuknya gas-gas hasil pemecahan dapat mempengaruhi bau
dan citarasa bahan. Bahan-bahan
yang telah rusak oleh mikroba dapat menjadi sumber kontaminasi yang berbahaya
bagi bahan-bahan lain yang masih sehat atau segar. Karena bahan yang sedang
membusuk mengandung mikroba-mikroba yang masih muda dan dalam pertumbuhan ganas
(log phase), sehingga dapat menular dengan cepat ke bahan-bahan lain yang ada
didekatnya.
Kerusakan mekanis disebabkan karena adanya
benturan-benturan mekanis, misalnya benturan antara bahan itu sendiri atau
karena benturan alat dengan bahan tersebut. Waktu pelemparan bahan ke dalam
unggukan atau ke dalam wadah banyak menyebabkan terjadinya saling benturan satu
lama lain atau dengan dinding wadah. Beberapa
umbi-umbian mengalami cacat karena tersobek atau terpotong oleh cangkul atau
alat penggali yang lain. Tertindihnya bahan- bahan pangan oleh benda Iain dapat
menyebabkan kerusakan bahan secara mekanis. Kerusakan mekanis juga dapat disebabkan
karena bahan jatuh dari tangan atau alat pengangkutan, sehingga terbentur
dengan benda-benda keras seperti batu atau tanah, yang dapat mengalami
pememaran dan kerusakan. Semua bentuk kerusakan tersebut direbut kerusakan
mekanis.
Kerusakan fisik ini disebabkan karena perlakuan-perlakuan
fisik. Misalnya pada penggorengan atau pembakaran yang terlalu lama sehingga
kegosongan,juga merupakan kerusakan fisik. Kerusakan-kerusakan yang terjadi karena
lembabnya penyimpanan dapat menyebabkan (water
acitivity) dari bahan meninggi, sehingga memberi peluang kepada
bentuk-bentuk kerusakan mikrobiologis untuk ikut aktif. Pada umumnya kerusakan
fisik terjadi bersama-sama dengan bentuk kerusakan lainnya. Penggunaan suhu yang terlalu tinggi dalam
pengolahan bahan pangan menyebabkan citarasa menyimpang dan kerusakan terhadap
kandungan vitaminnya. Penggunaan suhu tinggi tersebut menyebabkan thermal
degradation dari senyawa-senyawa dalam bahan sehingga terjadi
penyimpangan-penyimpangan mutu bahan. Adanya sinar juga dapat merangsang
terjadinya kerusakan bahan, misalnya pada lemak.
Faktor Umum Penyebab
Kerusakan pada Ubi Kuning
· Bakteri, Kapang dan Khamir
Tumbuhnya
bakteri, khamir atau kapang di dalam bahan pangan dapat mengubah komposisi
bahan pangan. Beberapa diantaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau
menyebabkan fermentasi gula, sedangkan lainnya dapat menghidrolisa lemakdan
menyebabkan ketengikan, atau dapat mencerna protein dan menghasilkan bau busuk
dan amoniak. Beberapa mikroba tersebut dapat membentuk lendir, gas, busa,
warna, asam, toksin dan lain-lainnya. Jika makanan mengalami kontaminasi secara
spontan dari udara, maka akan terdapat pertumbuhan campuran beberapa tipe
mikroba.
Bakteri,
khamir dan kapang senang akan keadaan yang hangat dan lembab. Sebagian besar
bakteri mempunyai suhu pertumbuhan antara 45 - 55 °C dan disebut golongan
bakteri thermofilik. Beberapa bakteri mempunyai suhu pertumbuhan antara 20 - 45
°C yang disebut bakteri mesofilik, dan yang lainnya mempunyai suhu pertumbuhan
dibawah 20 °C disebut bakteri psikhrofilik. Spora dari kebanyakan bakteri dapat
mempertahankan diri pada suhu air mendidih, dan kemudian bila suhu turun akan
bergerminasi dan bertambah.
Setiap
mikroba, baik bakteri, kapang dan khamir mempunyai suhu optimum, suhu minimum
dan suhu maksimum untuk tumbuh. Suhu optimum terendah dimana mikroba masih
dapat tumbuh dan suhu maksimum yaitu suhu tertinggi untuk pertumbuhan mikroba.
Enzim yang ada pada bahan pangan dapat berasal dari
mikroba atau memang sudah ada pada bahan pangan tersebut secara normal. Enzim
ini memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi kimia dengan lebih cepat tergantung
dari enzim yang ada, dan dapat mengakibatkan bermacam-macam perubahan pada
komposisi bahan pangan. Jika
enzim telah diinaktifkan baik oleh panas, secara kimia, radiasi atau perlakuan
lainnya, maka tentu saja reaksi-reaksi tersebut berjalan sangat lambat atau
berhenti sama sekali.
·
Kadar
Air
Kadar air pada permukaan bahan dipengaruhi oleh
kelembaban nisbi RH udara disekitarnya. Bila kadar air bahan rendah sedangkan
RH disekitarnya tinggi, maka akan terjadi penyerapan uap air dari udara
sehingga bahan menjadi basah atau kadar airnya menjadi lebih tinggi. Bila suhu
bahan lebih rendah (dingin) akan terjadi kondensasi udara pada permukaan bahan
dan dapat merupakan media yang baik bagi perkembangbiakan bakteri atau
pertumbuhan kapang. Kondensasi ini tidak selalu berasal dari luar bahan. Di
dalam pengepakan, beberapa bahan pangan seperti buah-buahan dan sayuran dapat
menghasilkan air dari respirasi dan transpirasi. Air ini dapat membantu
pertumbuhan mikroba.
Udara dan oksigen selain dapat merusak vitamin, warna
bahan pangan, flavor dan kandungan lain, juga panting untuk pertumbuhan kapang.
Pada umumnya kapang adalah aerobik oleh karena itu sering ditemukan tumbuh
diatas permukaan bahan pangan. Oksigen
dapat dikurangi jumlahnya dengan cara mengisap udara keluar secara vakum atau
penambahan gas inert selama pengolahan, mengganti udara derigan nitrogen (N)
atau C02, atau dengan menangkap molekul oksigen dengan pereaksi
kimia. Pada bahan pangan yang mengandung lemak, oksigen dapat menyebabkan
tengik.
Sesudah pemanenan atau pengolahan terdapat saat dimana
bahan pangan mempunyai mutu yang terbaik, tetapi hal ini hanya berlangsung
sementara. Tergantung
pada derajat kematangan waktu pemanenan, beberapa bahan pangan dapat menurun
mutunya dalam satu atau dua hari, atau dalam beberapa jam setelah pemanenan.
Manfaat
Ubi Jalar Kuning Bagi Kesehatan:
1.
Baik untuk kesehatan mata (Vitamin A –
1033 % AKG)
Warna
daging buah dan sayuran yang menarik menunjukkan bahwa ada kandungan penting.
Warna daging pada ubi jalar menunjukkan terdapat vitamin A dalam bentuk
beta-karoten. Jadi jika Anda ingin mendapat kesehatan penglihatan yang baik,
Anda bisa mengonsumsi ubi kuning.
2.
Menjaga kesehatan gigi dan gusi (Vitamin
C – 70 %AKG)
Vitamin
C merupakan kandungan yang terdapat pada ubi kuning. Terdapat 70 %AKG
vitamin C untuk mencegah gigi longgar dan gusi berdarah. Jadi, dengan
rutin mengonsumsi ubi kuning Anda akan memiliki gigi kuat dan gusi yang tetap
sehat.
3.
Menguatkan tulang (Mangan – 44 %AKG)
Apakah
Anda ingin mencegah osteoporosis? Maka ubi jalar merupakan salah satu makanan
yang sempurna untuk mencegah osteoporosis. Kenapa? Karena ubi jalar mengandung
mangan, yaitu mineral yang memainkan peran penting dalam metabolisme tulang.
4. Mengatur kadar kolesterol (Fiber – 33
% AKG)
Ubi kuning juga kaya akan kandungan serat, sebuah karbohidrat yang
terbukti untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Buah-buahan, sayuran, dan
kacang-kacangan merupakan sumber serat yang penting.
5. Menjaga kesehatan jantung (Vitamin B6
– 27 % AKG)
Vitamin B6 yang terkandung di dalam ubi kuning mampu membantu mencegah
penumpukan homosistein dalam darah. Tingkat homosistein yang tinggi dalam darah
berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
6. Mengontrol tekanan darah (Potasium –
22 % AKG)
Buah-buah atau sayuran yang mengandung potasium adalah makanan yang
baik untuk mencegah hipertensi. Jika Anda ingin menjaga tekanan darah dalam
keadaan normal, maka kita bisa mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan
kandungan potasium atau Anda bisa makan ubi jalar.
7. Berguna untuk melawan stress
Ubi kuning ternyata kaya akan kandungan asam pantotenat, yaitu vitamin
B yang memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon
stres. Hal ini diyakini bahwa ketika seseorang menjadi stres, asam pantotenat
dalam tubuh digunakan, oleh karena itu kita harus menjaga kadar asam pantotenat
kita tetap cukup.
8. Mencegah keriput (Vitamin E – 15
%AKG)
Nah ini adalah kabar baik bagi kaum wanita, karena ubi jalar juga kaya
akan kandungn vitamin E, Vitamin E telah dikenal baik karena manfaatnya dalam
mencegah penuaan kulit. Alpukat dan kiwi juga kaya akan kandungan vitamin E.
9. Menstabilkan kadar gula darah
(Magnesium – 15%AKG)
Magnesium adalah mineral peringkat keempat yang paling banyak terdapat
dalam tubuh, namun hanya sedikit orang yang menyadari manfaatnya. Sebuah
penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi diet tinggi
magnesium sangat jarang terkena tipe 2. Tamarin, buah pir dan nangka adalah
salah satu sumber magnesium tertinggi dalam dalam buah-buahan.
10. Membantu tubuh menghasilkan energy
(Zat besi – 13 %AKG)
Jika Anda telah merasa lelah dan lemah, mungkin tubuh Anda
membutuhkan lebih banyak zat besi. Dengan demikian Anda bisa mengonsumsi
ubi kuning ini karena, ubi kuning memiliki kandungan zat besi yang berguna
untuk meningkatkan distribusi oksigen ke seluruh tubuh Anda.
Tekstur
Ubi Jalar:
Tekstur utama ubi jalar dapat dibedakan
setelah umbinya dimasak, ada tiga tipe tekstur umbi, yaitu :
a. Daging umbi padat, kesat, dan
bertekstur baik;
b. Daging umbi lunak, lembab dan
lengket; serta
c. Daging umbi kasar, dan berserat.
Sebagian besar produksi ubi jalar
ditujukan untuk tipe tekstur pertama dengan sebagian besar kultivar berdaging
putih. Di samping untuk pangan manusia, tipe tekstur umbi ubi jalar pertama
juga banyak digunakan untuk pakan ternak dan bahan baku produk industri.
Produksi ubi jalar tipe tekstur kedua
terutama untuk pangan manusia. Berdasarkan volumenya, produksi ubi jalar tipe
kedua jumlahnya sangat kecil.
Produksi ubi jalar tipe tekstur ketiga
umumnya digunakan untuk pakan ternak, bahan baku industri pati, dan alkohol.
Klasifikasi Ubi kuning:
·
Kingdom:
Plantae
·
Divisi
: Spermatophyta
·
Sub
Divisi: Angiospermae
·
Kelas
: Dicotyledonae
·
Ordo:
Convolvulales
·
Famili:
Convolvulaceae
·
Genus
: Ipomea
·
Species
: Ipomea Batatas
Umbi
pada tanaman ubi jalar memiliki bentuk bulat yang tidak rata, dan terkadang ada
pula yang berbentuk lonjong. Biasanya umbi pada tanaman ubi jalar memiliki
berat ideal yang berkisar antara 200 hingga 300 gr per umbi. (http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-ubi-jalar/)
Penanganan Pasca Panen Ubi Jalar:
Salah
satu usaha untuk meningkatkan hasil ubi jalar atau ketela rambat adalah
memperhatikan pasca panennya agar mendapatkaan hasil dengan kualitas, yang
baik. Dengan perlakuan yang kurang tepat, akan menyebabkan ubi busuk, ataupun
bolengen. Untuk mendapatkan hasil pasca panen yang baik, diperlukan perlakuan/
tahapan sebagai berikut:
1.
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah
dijangkau oleh angkutan
2.
Pemilihan atau penyortiran ubi jalar sebenarnya dapat dilakukan pada saat
pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran ubi jalar dapat dilakukan
setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran
dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang
segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak
hitam/garis- garis pada daging umbi.
Penanganan
pascapanen ubi jalar biasanya ditujukan untuk mempertahankan daya simpan.
Penyimpanan ubi yang paling baik dilakukan dalam pasir atau abu. Tata cara
penyimpanan ubi jalar dalam pasir atau abu adalah sebagai berikut:
a)
Angin-anginkan ubi yang baru dipanen di tempat yang berlantai kering selama 2-3
hari.
b)
Siapkan tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau gudang yang kering,
sejuk, dan peredaran udaranya baik.
c)
Tumpukkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering atau abu
setebal 20-30 cm hingga semua permukaan ubi tertutup.
Cara
penyimpanan ini dapat mempertahankan daya simpan ubi sampai 5 bulan. Ubi jalar
yang mengalami proses penyimpanan dengan baik biasanya akan menghasilkan rasa
ubi yang manis dan enak bila dibandingkan dengan ubi yang baru dipanen.
Hal
yang penting dilakukan dalam penyimpanan ubi jalar adalah melakukan pemilihan
ubi yang baik, tidak ada yang rusak atau terluka, dan tempat (ruang)
penyimpanan bersuhu rendah antara 27-30 derajat C (suhu kamar) dengan
kelembapan udara antara 85-90 %.
Saya Theresia (16.I1.0097) mau bertanya, apakah ciri ciri dari ubi kuning saat sudah mengalami kerusakan? Terimakasih
BalasHapus