Hanjeli
atau jali-jali (Coixlacryma-jobi L.) merupakan tanaman serealia dari
family poaceae yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan.Jali
merupakan tumbuhan berhari pendek dan membutuhkan suhu tinggi, curah hujan yang
melimpah,tanah yang cukup subur, dan lebih menyukai sinar matahari harian yang
pendek. Biji jali berasal dari Asia Timur dan
Malaya namun sekarang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia.Tanaman
jali dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, di daerah tropis,
jenis ini dapat tumbuh dari permukaan laut sampai pada ketinggian 2000m dpl.
Sedangkan di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut
dalam tempat terbuka. Jali dapat beradaptasi pada daerah tropik juga daerah
kering dengan suhu sekitar 25oC sampai 35oC.
KARAKTERISTIK
Jali berbentuk
lonjong dengan ujung agak meruncing dan pangkal biji lebih tumpul. Diameter
biji kira-kira 7 mm. Kulit biji jali batu sangat tebal dan keras. Warnanya abu-abu kehitaman, biru sampai putih.
Permukaan kulit biji licin mengkilap.
Jenis jali dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu jali ketan
dan jali batu. Jenis biji jali ketan
memiliki tekstur dan warna biji yang lebih lunak dan kusam sehingga jenis ini
biasanya lebih digunakan untuk bahan pangan dan obat karena proses pengolahannya
jauh lebih mudah.
KLASIFIKASI
BIJI JALI
Kingdom
: plantae
Sub
kingdom : viridiplantae
Infra
kingdom : streptophyta
Super
divisi : Embryophyta
Divisi
: Tracheophyta
Sub
divisi : Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Super
ordo : Lilianae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Coix L.
Spesies
: Coix lacryma-jobi L.
Varietas
: lacryma-jobi L.
Ada
dua varietas pada biji jali, yaitu :
–
Jenis yang dibudidayakan (var. ma-yuen)
memiliki
peranan penting sebagai sumber pangan dan obat tradisional.
Jenis
ini memiliki cangkang yang
tipis dan mudah dipecahkan, sehingga mudah untuk mendapatkan biji dalamnya untuk bahan makanan.
–
Jenis yang liar (var. stenocarpa, var. monilifer,
dll.)
seringkali
dianggap sebagai gulma, karena mudah sekali tumbuh secara liar. Jenis ini
memiliki cangkang yang sangat keras
bagaikan batu, sulit dipecahkan.
Protein
yang terdapat dalam biji jali terdiri atas asam amino tyrosine, arginine,
histide, asam glutamate, lysine dan leusine. Selain
kaya akan protein, biji jali juga mengandung lemak essensial, asam lemak
miristat dan palmitat. Asam lemak essensialnya terdiri atas 45-55%, asam oleat
35%, dan asam linoleat 39% (Lau, 2003).
Granula
pati jali berbentuk bulat dan polygonal dengan ukuran rata-rata
11.68-12.29 µm. Suhu gelatinisasi jali putih dan jali hitam berkisar antara
67-81°C dengan tipe gelatinisasi tipe A.
PENANAMAN
BIJI JALI
beberapa
petani lokal menyatakan bahwa tanaman ini hanya membutuhkan sedikit pupuk, dan
tidak memiliki hama dan penyakit yang cukup berarti. Satu-satunya ancaman utama
adalah burung liar yang mengincar bijinya. Namun budidaya tanaman hanjeli tetap
memerlukan tanah yang baik, air yang cukup dan sinar matahari yang cukup.
Pemberian pupuk untuk menambah unsur hara nitrogen tetap diperlukan (Nurmala,
2003). Kekurangan hanjeli dibandingkan padi dan jagung adalah produktivitas (yield)
yang masih relatif lebih rendah. Walaupun pada dasarnya tanaman ini bersifat
perennial (tahunan), tetapi untuk budidaya dianggap sebagai tanaman annual (musiman).
Usia panen sekitar 150 hari.
Dapat
dipanen setelah tanam dengan ciri- ciri : kulit mengeras, daun bendera
menguning.
- Produktifitas tanaman ini mencapai
8 - 10 ton/Ha
- Masa panen dapat dilakukan 2 - 3x
dalam satu kali musim tanam
- Pemanenan dilakukan dengan sabit
atau parang dengan ketinggian ± 80 - 100 cm dari permukaan tanah.
Setelah
biji jali dipanen dan dikeringkan dapat bertahan lebih lama dari biji yang
tidak dikeringkan, hal ini dapat terjadi karena kadar air dalam biji yang
dikeringkan lebih sedikit dari biji yang basah.
Kendala dalam penanganan pasca panen
biji jali
Penanganan pasca panen tanaman jali terdapat beberapa
kendala, salah satunya terdapat pada proses perontokan bulir-bulir biji
jalidari tangkainya.Menurut Iswari (2012) perontokan secara manual dapat
dilakukan dengan diiles, dipukul atau dibanting/digebot dan juga disisir (pedal
thresher). Petani mengalami kesulitan
dalam penggunaan pedal thresher sehingga efisiensi waktuperontokan menjadi
lebih rendah daripada alat pukul (gebot). Dalam pelaksanaan di lapangan,
penggunaan pedal thresher masih belum optimal untuk dapat diaplikasikan
terutama dengan keterkaitan perbandingan antara kemampuan serta daya kayuh alat
(Hasbullah, 2011).Kapasitas
perontokkandengan menggunakan tenaga manual (gebot) tidak ada yang melampaui
100 kg/jam/orang. Merontok menggunakan
pedal thresher antara 90 sampai 120 kg/jam/orang. Sedangkan merontok dengan
power thresher mencapai 600 sampai 1000 kg/jam/orang (Sulistiadji, 2008).Oleh
karena itu Pengembangan alat danmesin pasca panen tanaman jali perlu dilakukan
untuk membantu proses pengembangan diversifikasi pangan salah satunya melalui
proses pengolahan tanaman jali.
MANFAAT
BIJI JALI
Sebagai
bahan makanan, beberapa potensi pemanfaatan biji hanjeli adalah:
- Sebagai campuran beras, ataupun
digunakan sendiri sebagai nasi hanjeli.
- Sebagai campuran makanan sereal
lainnya, misalnya campuran havermut (oatmeal).
- Bubur hanjeli (dengan rasa manis
seperti bubur kacang hijau), dan sebagai teman kolak.
- Difermentasi seperti tape ketan.
Berbeda dengan beras ketan yang bersifat lengket, hanjeli memiliki tekstur
yang kenyal namun tidak lengket, sehingga sangat berpotensi untuk diolah
menjadi alternatif makanan yang enak.
Jali
dapat mengobati beberapa penyakit seperti :
• abses paru
• sakit usus buntu
• radang usus (enteritis) kronis
• infeksi dan batu saluran kencing
• bengkak (edema)
• biri-biri
• tidak datang haid
• keputihan (leuchorhea)
• sakit kuning (jaundice)
• Demam
• cacingan (ascariasis)
• rheumatism seperti sakit otot (mialgia)
• tumor saluran pencernaan seperti kanker
lambung
• kanker paru
• kanker mulut rahim (cervix)
• kutil (warts)
• eksema
• radang paru
• batuk sesak, dan lain-lain.
Hosana Shintya 16.I1.0034
BalasHapus- Bagaimana perbandingan kadar air biji jadi yang telah dikeringkan dengan beras? Dan seberapa lama umur simpannya?
- Dikatakan bahwa biji jali memiliki potensi diversifikasi pangan untuk menggantikan beras, bagaimana perbandingan gizinya dengan beras? Apakah mungkin bisa diimbangi atau malah lebih tinggi?
Terima kasih gan 👍
Saya Josephine Claretta 16.I1.0035 ingin bertanya,
BalasHapus- Bagaimana proses fermentasi yang terjadi pada biji jali dan agen fermentasi apa yang digunakan?
- Apa saja ciri-ciri biji jali yang baik dan siap diolah?
Terima kasih ^•^