Pepaya (Carica
papaya L.) merupakan tanaman daerah tropis. Meskipun bukan merupakan
tanaman asli Indonesia, namun sudah tersebar dan berkembang di seluruh pelosok
tanah air. Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika
Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexico dan Coasta Rica. Tanaman
pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. Di
daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai
1000 m dpl).
Daun pepaya memiliki klasifikasi sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya
Nama binomial :
Carica papaya L.
Sifat
Fisik dan Kimia Daun Pepaya
Sifat fisik dari daun pepaya adalah daunnya menyirip lima, daun
pepaya adalah daun tunggal, berukuran besar, menjari, bergerigi dan mempunyai
bagian – bagian tangkai daun dan helaian daun, ujung daun pepaya berbentuk
runcing, tangkai daunya panjang dan memiliki rongga. (http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-pepaya/)
Daun pepaya memiliki fungsi untuk penambah nafsu
makan. Mengobati penyakit beri-beri, kejang perut, malaria, sakit panas,
insomia, asi tidak lancar, kaki gajah, kejengkolan, disentri amuba, keputihan,
dan kurang darah. Daun pepaya memiliki karakteristik kimia dan memiliki
beberapa enzim. Daun pepaya tersebut diduga
memiliki potensi sebagai larvasida, yaitu enzim papain, saponin, flavonoid, dan
tanin (Priyono, 2007).
a. Enzim Papain
Enzim papain adalah enzim proteolitik yang berperan
dalam pemecahan jaringan ikat, dan memiliki kapasitas tinggi untuk
menghidrolisis protein eksoskeleton yaitu dengan cara memutuskan 12 ikatan
peptida dalam protein sehingga protein akan menjadi terputus (Nani dan Dian,
1996). Enzim papain dapat banyak ditemukan pada daun pepaya. Walaupun dalam
dosis yang rendah, dan apabila enzim papain masuk ke dalam tubuh larva nyamuk Aedes aegypti akan menimbulkan reaksi
kimia dalam proses metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan terhambatnya hormon
pertumbuhan. Bahkan akibat dari ketidakmampuan larva untuk tumbuh akibatnya
dapat menyebabkan kematian pada larva (Nani dan Dian, 1996).
b.
Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang bersifat
racun yang terkandung di dalam daun pepaya. Beberapa sifat khas dari 13
flavonoid yaitu memiliki bau yang sangat tajam, rasanya yang pahit, dapat larut
dalam air dan pelarut organik, dan juga mudah terurai pada temperatur tinggi
Dinata (2008), mengatakan bahwa flavonoid merupakan senyawa yang dapat bersifat
menghambat makan serangga. Flavonoid berfungsi sebagai inhibitor pernapasan
sehingga menghambat sistem pernapasan nyamuk yang dapat mengakibatkan nyamuk Aedes aegypti mati (Dinata, 2008). Bagi
tumbuhan pepaya itu sendiri flavonoid memiliki peran sebagai pengatur kerja
antimikroba dan antivirus.
c.
Saponin
Senyawa lain pada daun pepaya yang memiliki peran
sebagai insektisida dan larvasida adalah saponin. Saponin merupakan senyawa
terpenoid yang memiliki aktifitas mengikat sterol bebas dalam sistem
pencernaan, sehingga dengan menurunnya jumlah sterol bebas akan mempengaruhi
proses pergantian kulit pada serangga (Dinata, 2009). Saponin terdapat pada
seluruh bagian tanaman pepaya seperti akar, daun, batang, dan bunga. Senyawa
aktif pada saponin berkemampuan membentuk busa jika dikocok dengan air dan
menghasilkan rasa pahit yang dapat menurunkan tegangan 14 permukaan sehingga
dapat merusak membran sel serangga (Mulyana, 2002).
d. Tanin
Tanin merupakan salah satu senyawa yang termasuk ke
dalam golongan polifenol yang terdapat dalam tanaman pepaya. Mekanisme kerja
senyawa tanin adalah dengan mengaktifkan sistem lisis sel karena aktifnya enzim
proteolitik pada sel tubuh serangga yang terpapar tanin (Harborne, 1987).
Menurut Harborne (1987), senyawa kompleks yang dihasilkan dari interaksi tanin
dengan protein tersebut bersifat racun atau toksik yang dapat berperan dalam
menghambat pertumbuhan dan mengurangi nafsu makan serangga melalui penghambatan
aktivitas enzim pencernaan. Tanin mempunyai rasa yang sepat dan memiliki
kemampuan menyamak kulit. Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam
angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Umumnya tumbuhan yang
mengandung tanin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang
sepat. Salah satu fungsi tanin dalam tumbuhan adalah sebagai penolak hewan
herbivora dan sebagai pertahanan diri bagi tumbuhan itu sendiri (Harborne,
1987).
Berikut adalah sejumlah zat yang terkandung dalam 100
gram daun pepaya, diantaranya :
·
Vitamin A 18250 SI
·
Vitamin B1 0,15 miligram
·
Vitamin C 140 miligram
·
Kalori 79 kal
·
Protein 8,0 gram
·
Lemak 2,0 gram
·
Hidrat arang/karbohidrat 11,9 gram
·
Kalsium 353 miligram
·
Air 75,4 gram
Banyaknya Daun Pepaya yang diteliti (Food
Weight) = 100 gr
Bagian Daun Pepaya yang dapat dikonsumsi (Bdd
/ Food Edible) = 71 %
Jumlah Kandungan Energi Daun Pepaya = 79 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daun Pepaya = 8 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daun Pepaya = 2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daun Pepaya =
11,9 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daun Pepaya = 353 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daun Pepaya = 63 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daun Pepaya = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daun Pepaya =
18250 SI
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daun Pepaya =
0,15 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daun Pepaya = 140
mg
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Tabel Kandungan Gizi pada Daun Pepaya
Perubahan Daun Pepaya
Mikroorganisme
·
Hama Tanaman Pepaya
·
Tungau Merah (Tetranychus bimaculatus Harv.)
·
Kutu Batang (Pseudaulacapsis papaya)
·
Kutu Tempurung Hijau (Coccus viridid Green), dan Keong Racun
Penyakit pada Daun Pepaya
Penyakit Semai atau Dumping Off, busuk akar
dan pangkal Batang, penyakit Tepung, penyakit bakteri busuk, penyakit
Antraknosa, penyakit Mozaik (Belang-belang), bercak daun Cercospora , bercak
daun Corynespora, bercak Cincin, layu Fusarium, busuk Rhizopus.
Penanganan Pasca Panen Sayur
Pendinginan
Penyimpanan
pada suhu rendah (-2oC – 10oC). Suhu yang rendah akan
menghambat respirasi, aktivitas mikroorganisme dan enzim.
Pelapisan Lilin
Merupakan salah satu cara mempertahankan
mutu, mengurangi laju respirasi dan transpirasi, melapisi lentisel dan mulut
daun (stoma).
Penyimpanan dengan CA-Storage (Control
Atmosphere Storage)
Merupakan pengaturan kondisi penyimpanan
sayur/buah, menurunkan konsentrasi O2 mencapai suatu kombinasi gas, contoh
: pembungkusan dalam kantong plastik.
Metabolisme pada Daun Pepaya
Proses metabolisme yaitu usaha untuk memenuhi
kebutuhan bahan demi kelangsungan hidupnya. Energi untuk melakukan metabolisme
diperoleh dari :
·
Fotosintesa
Proses
pembentukan karbohidrat menggunakan CO2 (udara), air, dan zat-zat
organik dari tanah.
sinar matahari
6CO2 + 6H2O (CH2O)6 + 6O2
klorofil
·
Respirasi/Pernafasan
Proses
metabolisme dengan menggunakan oksigen dalam pembakaran senyawa
makromolekul (karbohidrat, protein, lemak)
untuk menghasilkan CO2 dan CO2.
(CH2O)
+ 6O2
6H2O +6CO2
Khasiat Daun Pepaya
Daun papaya dapat menyembuhkan beberapa jenis
penyakit seperti batu
ginjal, hipertensi, malaria, keputihan, reumatik, malnutrisi, sakit perut
waktu haid, dan cacingan.
Daun Pepaya Untuk Kecantikan
Khasiat
buah pepaya memang diketahui sangat bagus untuk kulit dan telah tergabung dalam
produk perawatan kulit untuk memberikan kulit yang sehat dan bercahaya. Selain
itu pepaya sering digunakan dalam sejumlah formulasi perawatan rambut untuk
shampo atau kondisioner, berikut ini beberapa diantaranya :
1. Agen Pembersih Kulit
Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya senyawa
karpain yang menghambat mikroorganisme dan racun lainnya. Sehingga
membuat kulit lebih bersih dan memberikan perlindungan terhadap
masalah kulit seperti jerawat, bintik-bintik dan noda.
2.
Kondisioner Alami
Ekstrak daun pepaya sering digunakan
sebagai kondisioner bersama dengan bahan lain seperti santan dan manfaat
madu untuk rambut yang berkilau.
Kondisioner alami ini akan mmebuat rambut lebih bernyawa dan
melembutkan rambut kasar yang sulit diatur.
3. Menghilangkan Ketombe
Ekstrak daun pepaya terutama digunakan
sebagai bahan pembuatan shampo anti ketombe yang bertujuan untuk
mengendalikan produksi serpihan ketombe. Senyawa karpain ini, efektif dalam
menghilangkan kotoran dan minyak serta bahan kimia untuk rambut tanpa efek
samping.
Olahan
Daun Pepaya
·
Digunakan untuk memasak sayur contohnya sayur
buntil.
·
Untuk pembuatan jamu.
Saya Sr. Fransisca PMY (16.I1.0164)ingin bertanya mengenai pelapisan lilin untuk daun pepaya. berapa lama umur simpan menggunakan pelapisan lilin tersebut? dalam proses menjadi makanan yang akan dikonsumsi apakah daun pepaya yang dilapisi lilin tersebut tetap aman? bagaimana cara mengolah daun pepaya tersebut suapay tetap aman?
BalasHapusTerima kasih
Hosana Shintya 16.I1.0034
BalasHapusSaya ingin bertanya, pada pemasakan daun pepaya pasti kan ada nutrisi yg rusak akibat pemanasan. Nah nutrisi apa yg akan rusak atau hilang saat pemasakan?
Terima kasih gan 👍
Saya Josephine Claretta (16.I1.0035) ingin bertanya kandungan apa dlm daun pepaya yg bs membantu menyembuhkan sakit saat haid? Lalu sebaiknya konsumsinya hrs seberapa rutin agar efeknya bs terasa pd tubuh?
BalasHapusTerimakasih ��
Saya Cindy Shania W. (16.I1.0025) ingin bertanya bagaimana cara mengolah daun pepaya yang baik supaya rasa pahit dalam daun pepaya saat di konsumsi tidak begitu terasa pahit?
BalasHapusTerimakasih ^^