Selasa, 30 Mei 2017

Singkong

SINGKONG

Disusun oleh:
Christopher Halim      16.I1.0003
Sim, Samathayanika    16.I2.0010
The, Kenny Andita     16.I2.0039
Tirza Yuniarti K         16.I2.0040
Fernanda Elfriani         16.I2.0042

Deskripsi
Singkong merupakan tanaman umbi-umbian yang umbinya dimanfaatkan sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya dapat dimakan sebagai sayuran. Singkong dalam bahasa Latin disebut Manihot utilissima. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai 5 m, bahkan lebih. Daun singkong berbentuk menjari dengan diameter antara 5-9 cm. Satu pohon singkong dapat menghasilkan umbi rata-rata 5-10 buah. Singkong memiliki warna umbi putih tulang atau putih bersih hingga kuning (Ismiatun, 2000).



Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman pangan dan perdagangan (cash crop). Sebagai tanaman perdagangan, singkong menghasilkan gaplek, tepung singkong, etanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamat, dan tepung aromatik. Di Indonesia, tanaman ini menempati urutan ketiga setelah padi dan jagung.

Sebagai sumber karbohidrat, singkong merupakan penghasil kalori terbesar dibandingkan dengan tanaman lain seperti jagung, beras, sorgum, gandum. Dalam sistematika tanaman, singkong termasuk kelas dicotyledoneae. Singkong masuk dalam famili Euphorbiaceae yang mempunyai 7.200 spesies beberapa di antaranya mempunyai nilai komersial, seperti karet, jarak, dan umbi-umbian (Prihatman, 2000).

Sejarah Budidaya dan Penyebarannya
Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay, sejak kurang lebih 10 ribu tahun yang lalu. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan. Walaupun demikian, bukti-bukti arkeologis budidaya singkong justru banyak ditemukan di kebudayaan Indian Maya, tepatnya di Meksiko dan El Salvador.

Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 192 juta ton pada tahun 2004. Nigeria menempati urutan pertama dengan 52,4 juta ton, disusul Brasil dgn 25,4 juta ton. Indonesia menempati posisi ketiga dgn 24,1 juta ton, diikuti Thailand dgn 21,9 juta ton (FAO, 2004). Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.

Syarat Tumbuh Tanaman
Singkong dikenal sebagai tanaman yang tumbuh di mana saja denga kondisi apa saja. Meskipun demikian, agar tanaman singkong dapat tumbuh dengan baik dibutuhkan kondisi lingkungan yang ideal. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup sepanjang hari dan menghendaki iklim dengan curah hujan antara 1500 – 2500 mm/tahun. Suhu ideal bagi tanaman singkong adalah minimum 10oC dengan kelembaban 60% - 65%.Jenis tanah yang cocok untuk budidaya singkong adalah tanah yang kaya bahan organik, gembur, tidak terlalu liat dan porous. pH tanah yang ideal untuk tanaman ini adalah netral (6,5 – 7,5). Singkong dapat ditanam pada ketinggian hingga 1500 mdpl, namun ketinggian idealnya adalah 10 – 700 mdpl.

Pemanenan
Tanaman Singkong dapat dipanen pada usia 6 – 8 bulan setelah tanam atau 9 – 12 bulan setelah tanam tergantung pada varietas yang ditanam. Ciri-ciri tanaman singkong siap dipanen adalah daun-daun sudah mulai sedikit karena rontok dan umbi singkong sudah besar (dapat dilihat dengan menggali tanah pada bagian umbi). Cara pemanenannya yaitu dengan cara mencabut batang hingga bagian umbinya terangkat semua.

Jenis Singkong
Singkong memiliki banyak varietas dan jenis yang berbeda-beda. Walaupun tampilan luarnya terlihat sama, namun jenis yang berbeda mempengaruhi rasa, tekstur, dan warna daging singkong. Berikut merupakan jenis-jenis singkong di Indonesia:
1.     Singkong Mukibat
Singkong mukibat berasal dari Jawa Timur yang ditemukan oleh Mukibat, seorang petani di desa Ngadiluwih, Kediri. Singkong mukibat merupakan hasil dari okulasi atau penyambungan antarbatang. Mukibat pertama kali membudidayakan singkong ini dengan cara menyambung singkong biasa dengan singkong karet. Biasanya, umbi singkong mukibat diambil patinya untuk diolah sebagai bioetanol.
2.     Singkong Emas
Jenis singkong ini merupakan rekayasa bibit singkong dari Thailand yang dikawinkan dengan singkong karet lokal. Umbi ini pertama kali diperkenalkan di Bengkulu dan ditanam oleh petani Bengkulu. Umbi singkong emas ini bisa diolah pabrikasi menjadi beragam produk jadi seperti tepung terigu, minyak kompor, spirtus, bahan pembuat jamu hingga pakan ternak.
3.     Singkong Gajah
Singkong ini berasal dari Kalimantan Timur dan mempunyai umbi yang besar dengan diameter 8 cm. Ketela yang satu ini bisa dikonsumsi dan mempunyai rasa yang gurih seperti mengandung mentega. Singkong ini dijadikan tepung dan bahan baku bioetanol. Singkong gajah memiliki umbi yang berat, mudah ditanam, dan bisa langsung dikonsumsi sebagai bahan makanan pengganti beras dengan rasa ketan.
4.     Singkong Kuning atau Singkong Mentega
Singkong ini mempunyai tekstur lebih kenyal dan legit serta warna yang kuning. Masakan yang dibuat menggunakan singkong ini mempunyai warna yang cantik dan menggugah selera. Singkong kuning sering dibuat menjadi tape singkong dengan rasa yang manis dan warna kuning yang cantik.
5.     Singkong Manggu
Singkong manggu berasal dari Jawa Barat yang telah dikenal sejak lama dan mempunyai diameter batang 4 – 5 cm. Jenis singkong yang satu ini bisa dikonsumsi karena mempunyai rasa yang enak, manis, dan dapat diolah menjadi beragam makanan. Singkong manggu mudah ditanam, mudah dikupas, dagingnya empuk, dan renyah serta mempunyai kadar pati yang tinggi.

Kandungan Nutrisi
Singkong mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Singkong mengandung energi sebesar 160 Kcal, karbohidrat 38.06 g, protein 1,36 g, total lemak 0.28 g, dan serat 1,8 g. Umbi singkong tidak mengandung kolesterol. Kandungan gizi per 100g singkong mentah menurut USDA:
1. Vitamin


     Folat (vitamin B9) 27 mg
     Vitamin C 20,6 mg
     Vitamin K 1,9 mg
     Niacin (vitamin B3) 0.854 mg
     Pyridoxine (vitamin B6) 0.088 mg
     Riboflavin (vitamin B2) 0.048 mg
     Thiamin (vitamin B1) 0,087 mg
     Vitamin A 13 IU <
     Vitamin E 0,19 mg


2. Mineral


     Sodium 14 mg
     Kalium 271 mg
     Kalsium 16 mg
     Zat Besi 0,27 mg
     Magnesium 21 mg
     Mangan 0,383 mg
     Fosfor 27 mg
     dan Zinc 0.34 mg



Manfaat Kandungan Nutrisi Bagi Kesehatan
Berikut manfaat singkong bagi kesehatan:
1.     Sumber energi
Singkong rendah lemak dan 0 kolesterol, namun ia cukup tinggi kalori, bahkan hampir dua kali lipat kalori daripada kentang. Hal ini mungkin yang tertinggi dari setiap umbi tropis yang kaya pati. 100 g ubi kayu menyediakan 160 kalori, terutama berasal dari sukrosa yang membentuk sebagian besar gula pada umbi-umbian, yang total terhitung lebih dari 69 % dari total gula. Gula kompleks amilosa lainnya adalah sumber karbohidrat utama yaitu sekitar 16-17 %. Dengan demikian, singkong bisa sebagai makanan alternatif selain nasi untuk mendapatkan cukup energi bagi tubuh kita.
2.     Mengandung Serat dan 0 kolesterol
Mengonsumsi makanan yang tinggi serat akan sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, dan membantu pencernaan. Rendahnya lemak dan kolesterol, yang ditambah dengan kandungan serat, membuat singkong juga baik untuk mencegah resiko obesitas.
3.     Kandungan protein tinggi
Singkong mengandung lebih banyak protein, jika dibandingkan dengan sumber makanan lainnya seperti ubi, kentang, pisang, dll. Protein tertinggi terutama terdapat dalam daun singkong yang juga tinggi manfaatnya bagi kesehatan.
4.     Bebas gluten
Seperti halnya umbi-umbian lain, ubi kayu juga bebas gluten. Pati singkong yang bebas gluten digunakan sebagai makanan khusus untuk pasien penyakit celiac dan autisme.
5.     Sumber vitamin K
Vitamin K berperan potensial dalam membangun massa tulang dengan cara mempromosikan aktivitas osteotrophic dalam tulang. Selain itu, vitamin ini juga berguna dalam pengobatan pasien penyakit Alzheimer dengan cara membatasi kerusakan saraf di otak.
6.     Sumber vitamin B
Singkong merupakan sumber yang cukup baik dari beberapa vitamin B-kompleks, seperti folat, thiamin, piridoksin (vitamin B – 6), riboflavin, dan asam pantotenat. Vitamin B Kompleks adalah vitamin esensial yang harus diperoleh setiap hari dari makanan, yang sangat penting bagi kesehatan secara menyeluruh.
7.     Kandungan Magnesium dan Tembaga tinggi
Makan Singkong akan membantu Anda untuk mendapatkan asupan magnesium dan tembaga lebih banyak lagi. Diet makanan yang kaya magnesium akan meningkatkan kesehatan seumur hidup, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi risiko osteoporosis. Mineral penting lain yang bisa diperoleh dari makan singkong adalah mangan, zat besi, serta seng.
8.     Tinggi Kalium
Ubi kayu juga menyediakan kalium yang cukup baik (271 mg per 100g, atau 6 % dari kebutuhan setiap hari). Kalium merupakan senyawa penting dari sel dan cairan tubuh yang bermanfaat untuk membantu mengatur detak jantung dan tekanan darah.

Kandungan Berbahaya
Umbi singkong tertentu mengandung senyawa beracun alami yang bernama glikosida, sianogen, linamarin, dan metil-linamarin. Namun mengupas singkong akan mengurangi kandungan sianida. Selain itu, pengeringan matahari dan perendaman serta perebusan akan menguapkan senyawa ini, yang membuatnya aman untuk dikonsumsi manusia. Mengonsumsi singkong mentah dapat menyebabkan keracunan sianida dengan gejala seperti muntah, mual, pusing, sakit perut, sakit kepala, dan bahkan kematian. Secara umum, kandungan sianida secara substansial lebih tinggi di bagian luar dan kulit.

Ubi kayu jenis singkong ungu atau yang disebut singkong genderuwo merupakan jenis singkong yang lebih tinggi kandungan racunnya. Sehingga lebih baik untuk tidak mengonsumsi jenis singkong tersebut. Mengonsumsi singkong secara monoton juga tidak disarankan karena dapat mengakibatkan kondisi kronis seperti neuropati ataxic tropis (TAN) dan diabetes melitus. Hal lain yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi singkong adalah umur singkong. Singkong yang telah lama disimpan ditandai dengan garis-garis atau perubahan warna pada ujung yang menjadi keabu-abuan dan sebaiknya tidak dikonsumsi.

Perubahan Kualitas Secara Fisik dan Kimia
Singkong yang segar mempunyai warna coklat segar atau merah maroon dan mudah dikuliti. Selain itu, baunya tidak terlalu kuat, tidak berair, dan bagian daging singkong berwarna putih bersih. Akibat penyimpanan yang terlalu lama atau kondisi tempat penyimpanan, umbi singkong dapat mengalami perubahan secara fisik. Singkong yang busuk  mempunyai warna kulit yang pucat dan terdapat kapang pada kulitnya serta berlubang-lubang. Pada daging singkong terdapat warna kebiru-biruan hingga coklat yang disebabkan oleh hidrogen sianida.





Secara kimiawi, kandungan di dalam singkong dapat mengalami perubahan. Perubahan kandungan tersebut adalah berkurangnya berbagai vitamin dalam singkong, seperti folat, sodium, kalsium, mangan, fosfor, kalium serta protein. Singkong yang sudah mengalami pembusukan juga mengandung sianida lebih banyak daripada singkong yang masih segar.

Pemanfaatan Alternatif Singkong
Singkong merupakan sumber makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Umbi singkong di minati hampir di seluruh wilayah Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di beberapa daerah tertentu. Singkong dapat dimasak dengan berbagai cara dan digunakan pada berbagai macam masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum yang baik untuk pengidap alergi.

Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari simgkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman singkong adalah daun dan umbi. Selain sebagai makanan tanaman singkong memiliki khasiat sebagai obat alternative misalnya yaitu obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina (Andareto, 2015).

DAFTAR PUSTAKA
Andareto, Obi. (2015). Apotik Herbal di Sekitar Anda. Lembar Langit Indonesia.
FAO. (2004). Global Cassava Market Study. Rome.
Ismiatun. (2000). Kudapan Berbahan Singkong. Penerbit Tiara Aksara. Surabaya.
Prihatman, K. (2000). Ketela Pohon/Singkong (Manihot utilissima Pohl).
http://mitalom.com/cara-budidaya-singkong/. Diakses pada taggal 28 Mei 2017.
http://mori.co.id/page/jenis-singkong. Diakses pada tanggal 28 Mei 2017.

Ubi Jalar

Ubi Jalar Kuning
Ubi jalar mempunyai keragaman sifat fisik yang sangat luas berupa variasi bentuk, ukuran, warna kulit, dan warna daging ubi yang sangat ditentukan varietasnya. Bentuk umbi beragam ada yang bulat lonjong, lonjong, halus atau rata, dan berlekuk. Umbi yang lonjong tidak ada lekukan  akan memudahkan pengupasan sehingga rendemen ubi terkupas tinggi. Warna kulit dan daging ubi jalar beragam dari putih, kuning, merah, dan ungu tergantung varietasnya (Ginting dkk, 2006).

Menurut WHO (1972), hanya varietas berwarna jingga yang mengandung karotenoid dan asam askorbat dalam jumlah yang cukup serta tiamin dalam jumlah yang sedang, tetapi umbi ini sedikit mengandung riboflavin dan kalsium. Karotenoid adalah pigmen yang memiliki kisaran warna kuning sampai merah, larut dalam lemak. Jenis karoten yang banyak terdapat dalam ubi jalar kuning menurut Edmon dan Ammermen (1971) adalah betakaroten. Menurut Meyer (1960) disamping warna yang menarik, beberapa jenis karotenoid sangat penting sebagai sumber vitamin A. Di dalam tubuh, satu molekeul betakaroten dikonversikan menjadi dua molekul vitamin A.


Varietas unggulan ubi jalar kuning:
1.     Ubi jalar sari:
Umur panen 3,5-4 bulan,
Daging umbi kuning, rasa manis,
Kadar bahan kering 28,0%,
Tahan hama boleng.
2.     Ubi jalar sukuh:
Umur panen 4-4,5 bulan,
Daging umbi putih, rasa enak,
Kadar bahan kering 35,0%,
Sangat baik untuk tepung dan pati ubi jalar.
3.     Ubi jalar jago:
Umur panen 4-4,5 bulan,
Daging umbi kuning muda, rasa enak,
Kadar bahan kering 33,3%,
Agak tahan hama boleng.
4.     Ubi jalar kidal:
Umur panen 4-4,5 bulan,
Daging umbi kuning tua, rasa manis,
Bahan kering 31,0%,
Agak tahan hama boleng.




 Macam-macam produk olahan ubi jalar kuning:
       Bubur canil ubi kuning
       Puding ubi kuning
       Klepon ubi kuning
       Kue lumpur ubi kuning
       Kue alam ubi kuning
       Getuk ubi kuning
       Bakpia ubi kuning

Jenis kerusakan pada ubi kuning:
·      Kerusakan Mikrobiologis
Cara perusakannya adalah dengan cara menghidrolisa atau mendegradasi makromolekul- makromolekul yang menyusun bahan tersebut menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil. Misalnya karbohidrat menjadi gula sederhana atau pemecahan lebih lanjut dari gula menjadi asam-asam yang mempunyai atom karbon yang rendah. Dengan terpecahnya karbohidrat (pati, pektin atau selulosa), maka bahan dapat mengalami pelunakan. Terjadinya asam dapat menurunkan pH, dan terbentuknya gas-gas hasil pemecahan dapat mempengaruhi bau dan citarasa bahan. Bahan-bahan yang telah rusak oleh mikroba dapat menjadi sumber kontaminasi yang berbahaya bagi bahan-bahan lain yang masih sehat atau segar. Karena bahan yang sedang membusuk mengandung mikroba-mikroba yang masih muda dan dalam pertumbuhan ganas (log phase), sehingga dapat menular dengan cepat ke bahan-bahan lain yang ada didekatnya.
Kerusakan mekanis disebabkan karena adanya benturan-benturan mekanis, misalnya benturan antara bahan itu sendiri atau karena benturan alat dengan bahan tersebut. Waktu pelemparan bahan ke dalam unggukan atau ke dalam wadah banyak menyebabkan terjadinya saling benturan satu lama lain atau dengan dinding wadah. Beberapa umbi-umbian mengalami cacat karena tersobek atau terpotong oleh cangkul atau alat penggali yang lain. Tertindihnya bahan- bahan pangan oleh benda Iain dapat menyebabkan kerusakan bahan secara mekanis. Kerusakan mekanis juga dapat disebabkan karena bahan jatuh dari tangan atau alat pengangkutan, sehingga terbentur dengan benda-benda keras seperti batu atau tanah, yang dapat mengalami pememaran dan kerusakan. Semua bentuk kerusakan tersebut direbut kerusakan mekanis.
Kerusakan fisik ini disebabkan karena perlakuan-perlakuan fisik. Misalnya pada penggorengan atau pembakaran yang terlalu lama sehingga kegosongan,juga merupakan kerusakan fisik. Kerusakan-kerusakan yang terjadi karena lembabnya penyimpanan dapat menyebabkan (water acitivity) dari bahan meninggi, sehingga memberi peluang kepada bentuk-bentuk kerusakan mikrobiologis untuk ikut aktif. Pada umumnya kerusakan fisik terjadi bersama-sama dengan bentuk kerusakan lainnya. Penggunaan suhu yang terlalu tinggi dalam pengolahan bahan pangan menyebabkan citarasa menyimpang dan kerusakan terhadap kandungan vitaminnya. Penggunaan suhu tinggi tersebut menyebabkan thermal degradation dari senyawa-senyawa dalam bahan sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan mutu bahan. Adanya sinar juga dapat merangsang terjadinya kerusakan bahan, misalnya pada lemak.
                                   
Faktor Umum Penyebab Kerusakan pada Ubi Kuning
·      Bakteri, Kapang dan Khamir
Tumbuhnya bakteri, khamir atau kapang di dalam bahan pangan dapat mengubah komposisi bahan pangan. Beberapa diantaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasi gula, sedangkan lainnya dapat menghidrolisa lemakdan menyebabkan ketengikan, atau dapat mencerna protein dan menghasilkan bau busuk dan amoniak. Beberapa mikroba tersebut dapat membentuk lendir, gas, busa, warna, asam, toksin dan lain-lainnya. Jika makanan mengalami kontaminasi secara spontan dari udara, maka akan terdapat pertumbuhan campuran beberapa tipe mikroba.
Bakteri, khamir dan kapang senang akan keadaan yang hangat dan lembab. Sebagian besar bakteri mempunyai suhu pertumbuhan antara 45 - 55 °C dan disebut golongan bakteri thermofilik. Beberapa bakteri mempunyai suhu pertumbuhan antara 20 - 45 °C yang disebut bakteri mesofilik, dan yang lainnya mempunyai suhu pertumbuhan dibawah 20 °C disebut bakteri psikhrofilik. Spora dari kebanyakan bakteri dapat mempertahankan diri pada suhu air mendidih, dan kemudian bila suhu turun akan bergerminasi dan bertambah.
Setiap mikroba, baik bakteri, kapang dan khamir mempunyai suhu optimum, suhu minimum dan suhu maksimum untuk tumbuh. Suhu optimum terendah dimana mikroba masih dapat tumbuh dan suhu maksimum yaitu suhu tertinggi untuk pertumbuhan mikroba.
Enzim yang ada pada bahan pangan dapat berasal dari mikroba atau memang sudah ada pada bahan pangan tersebut secara normal. Enzim ini memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi kimia dengan lebih cepat tergantung dari enzim yang ada, dan dapat mengakibatkan bermacam-macam perubahan pada komposisi bahan pangan. Jika enzim telah diinaktifkan baik oleh panas, secara kimia, radiasi atau perlakuan lainnya, maka tentu saja reaksi-reaksi tersebut berjalan sangat lambat atau berhenti sama sekali.
·      Kadar Air
Kadar air pada permukaan bahan dipengaruhi oleh kelembaban nisbi RH udara disekitarnya. Bila kadar air bahan rendah sedangkan RH disekitarnya tinggi, maka akan terjadi penyerapan uap air dari udara sehingga bahan menjadi basah atau kadar airnya menjadi lebih tinggi. Bila suhu bahan lebih rendah (dingin) akan terjadi kondensasi udara pada permukaan bahan dan dapat merupakan media yang baik bagi perkembangbiakan bakteri atau pertumbuhan kapang. Kondensasi ini tidak selalu berasal dari luar bahan. Di dalam pengepakan, beberapa bahan pangan seperti buah-buahan dan sayuran dapat menghasilkan air dari respirasi dan transpirasi. Air ini dapat membantu pertumbuhan mikroba.


Udara dan oksigen selain dapat merusak vitamin, warna bahan pangan, flavor dan kandungan lain, juga panting untuk pertumbuhan kapang. Pada umumnya kapang adalah aerobik oleh karena itu sering ditemukan tumbuh diatas permukaan bahan pangan. Oksigen dapat dikurangi jumlahnya dengan cara mengisap udara keluar secara vakum atau penambahan gas inert selama pengolahan, mengganti udara derigan nitrogen (N) atau C02, atau dengan menangkap molekul oksigen dengan pereaksi kimia. Pada bahan pangan yang mengandung lemak, oksigen dapat menyebabkan tengik.
Sesudah pemanenan atau pengolahan terdapat saat dimana bahan pangan mempunyai mutu yang terbaik, tetapi hal ini hanya berlangsung sementara. Tergantung pada derajat kematangan waktu pemanenan, beberapa bahan pangan dapat menurun mutunya dalam satu atau dua hari, atau dalam beberapa jam setelah pemanenan.

Manfaat Ubi Jalar Kuning Bagi Kesehatan:
1.      Baik untuk kesehatan mata (Vitamin A – 1033 % AKG)
Warna daging buah dan sayuran yang menarik menunjukkan bahwa ada kandungan penting. Warna daging pada ubi jalar menunjukkan terdapat vitamin A dalam bentuk beta-karoten. Jadi jika Anda ingin mendapat kesehatan penglihatan yang baik, Anda bisa mengonsumsi ubi kuning.
2.      Menjaga kesehatan gigi dan gusi (Vitamin C – 70 %AKG)
Vitamin C merupakan kandungan yang terdapat pada ubi kuning. Terdapat 70 %AKG vitamin  C untuk mencegah gigi longgar dan gusi berdarah. Jadi, dengan rutin mengonsumsi ubi kuning Anda akan memiliki gigi kuat dan gusi yang tetap sehat.
3.      Menguatkan tulang (Mangan – 44 %AKG)
Apakah Anda ingin mencegah osteoporosis? Maka ubi jalar merupakan salah satu makanan yang sempurna untuk mencegah osteoporosis. Kenapa? Karena ubi jalar mengandung mangan, yaitu mineral yang memainkan peran penting dalam metabolisme tulang.

4.      Mengatur kadar kolesterol (Fiber – 33 % AKG)

Ubi kuning juga kaya akan kandungan serat, sebuah karbohidrat yang terbukti untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan merupakan sumber serat yang penting.

5.      Menjaga kesehatan jantung (Vitamin B6 – 27 % AKG)

Vitamin B6 yang terkandung di dalam ubi kuning mampu membantu mencegah penumpukan homosistein dalam darah. Tingkat homosistein yang tinggi dalam darah berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

6.      Mengontrol tekanan darah (Potasium – 22 % AKG)

Buah-buah atau sayuran yang mengandung potasium adalah makanan yang baik untuk mencegah hipertensi. Jika Anda ingin menjaga tekanan darah dalam keadaan normal, maka kita bisa mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan kandungan potasium atau Anda bisa makan ubi jalar.

7.      Berguna untuk melawan stress

Ubi kuning ternyata kaya akan kandungan asam pantotenat, yaitu vitamin B yang memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon stres. Hal ini diyakini bahwa ketika seseorang menjadi stres, asam pantotenat dalam tubuh digunakan, oleh karena itu kita harus menjaga kadar asam pantotenat kita tetap cukup.

8.      Mencegah keriput (Vitamin E – 15 %AKG)

Nah ini adalah kabar baik bagi kaum wanita, karena ubi jalar juga kaya akan kandungn vitamin E, Vitamin E telah dikenal baik karena manfaatnya dalam mencegah penuaan kulit. Alpukat dan kiwi juga kaya akan kandungan vitamin E.
9.      Menstabilkan kadar gula darah (Magnesium – 15%AKG)
Magnesium adalah mineral peringkat keempat yang paling banyak terdapat dalam tubuh, namun hanya sedikit orang yang menyadari manfaatnya. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi diet tinggi magnesium sangat jarang terkena tipe 2. Tamarin, buah pir dan nangka adalah salah satu sumber magnesium tertinggi dalam dalam buah-buahan.

10.   Membantu tubuh menghasilkan energy (Zat besi – 13 %AKG)

Jika Anda telah merasa lelah dan lemah, mungkin tubuh Anda membutuhkan  lebih banyak zat besi. Dengan demikian Anda bisa mengonsumsi ubi kuning ini karena, ubi kuning memiliki kandungan zat besi yang berguna untuk meningkatkan distribusi oksigen ke seluruh tubuh Anda.

Tekstur Ubi Jalar:
Tekstur utama ubi jalar dapat dibedakan setelah umbinya dimasak, ada tiga tipe tekstur umbi, yaitu :
a. Daging umbi padat, kesat, dan bertekstur baik;
b. Daging umbi lunak, lembab dan lengket; serta
c. Daging umbi kasar, dan berserat.
Sebagian besar produksi ubi jalar ditujukan untuk tipe tekstur pertama dengan sebagian besar kultivar berdaging putih. Di samping untuk pangan manusia, tipe tekstur umbi ubi jalar pertama juga banyak digunakan untuk pakan ternak dan bahan baku produk industri.
Produksi ubi jalar tipe tekstur kedua terutama untuk pangan manusia. Berdasarkan volumenya, produksi ubi jalar tipe kedua jumlahnya sangat kecil.
Produksi ubi jalar tipe tekstur ketiga umumnya digunakan untuk pakan ternak, bahan baku industri pati, dan alkohol.

Klasifikasi Ubi kuning:
·                Kingdom: Plantae
·                Divisi : Spermatophyta
·                Sub Divisi: Angiospermae
·                Kelas : Dicotyledonae
·                Ordo: Convolvulales
·                Famili: Convolvulaceae
·                Genus  : Ipomea
·                Species  : Ipomea Batatas

Umbi pada tanaman ubi jalar memiliki bentuk bulat yang tidak rata, dan terkadang ada pula yang berbentuk lonjong. Biasanya umbi pada tanaman ubi jalar memiliki berat ideal yang berkisar antara 200 hingga 300 gr per umbi. (http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-ubi-jalar/)

Penanganan Pasca Panen Ubi Jalar:
Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil ubi jalar atau ketela rambat adalah memperhatikan pasca panennya agar mendapatkaan hasil dengan kualitas, yang baik. Dengan perlakuan yang kurang tepat, akan menyebabkan ubi busuk, ataupun bolengen. Untuk mendapatkan hasil pasca panen yang baik, diperlukan perlakuan/ tahapan sebagai berikut:
1. Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan
2. Pemilihan atau penyortiran ubi jalar sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran ubi jalar dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis- garis pada daging umbi.
Penanganan pascapanen ubi jalar biasanya ditujukan untuk mempertahankan daya simpan. Penyimpanan ubi yang paling baik dilakukan dalam pasir atau abu. Tata cara penyimpanan ubi jalar dalam pasir atau abu adalah sebagai berikut:
a) Angin-anginkan ubi yang baru dipanen di tempat yang berlantai kering selama 2-3 hari.
b) Siapkan tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau gudang yang kering, sejuk, dan peredaran udaranya baik.
c) Tumpukkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering atau abu setebal 20-30 cm hingga semua permukaan ubi tertutup.
Cara penyimpanan ini dapat mempertahankan daya simpan ubi sampai 5 bulan. Ubi jalar yang mengalami proses penyimpanan dengan baik biasanya akan menghasilkan rasa ubi yang manis dan enak bila dibandingkan dengan ubi yang baru dipanen.

Hal yang penting dilakukan dalam penyimpanan ubi jalar adalah melakukan pemilihan ubi yang baik, tidak ada yang rusak atau terluka, dan tempat (ruang) penyimpanan bersuhu rendah antara 27-30 derajat C (suhu kamar) dengan kelembapan udara antara 85-90 %.